Perkembangan
islam pada abad pertengahan
A. Dunia islam pada abad pertengahan
Sejarah
perkembangan peradaban Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
-
priode
klasik (650 -1250 M
-
priode pertengahan (1250 – 1800 M)
-
priode
modern (1800 – sekarang).
Yang
dimaksud abad pertengahan ialah tahapan sejarah umat Islam yang diawali sejak
tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (1250 M ) sampai timbulnya
benih-benih kebangkitan atau pembaharuan Islam yang diperkirakan terjadi
sekitar tahun 1800 M.
Priode
pertengahan ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu
-
masa
kemunduran I (1250 – 1500 M)
·
dinasti
jengiskhan
-
masa tiga kerajaan besar (1500 – 1800 M)
·
Kerajaan
ottoman di turki
·
Kerajaan
mogus di india
·
Kerajaan
safawi di Persia
1.
Kerajaan
safawi di Persia
Cikal bakal
kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf tarekat
safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil
dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam,
Musa al Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar
terbentuknya Negara Iran dewasa ini.
Gerakan
tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau
murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam
kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain
syi’ah.Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan
politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash
(baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M).
Dialah yang
pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawi di
kota Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat menguasai seluruh wilayah
Persia dan bagian timur B ulan sabit subur (Fortile Crescent).Kerajaan Safawi
mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I . Pada masa
pemerintahannya dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani
seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M).
Kemudian
tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun
menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan
Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat
dikusainya. Kemajuan Sapawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam
bidang ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain
Bahauddin al Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji,
seorang filosof, dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli
sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan
lebah.
Bidang fisik
dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun Isfahan, Ibukota
kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah
sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana
Chihil Sutun. Unsur seni terlihat juga misalnya dalam bentuk kerajinan tangan
seperti keramik, karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan lain-lain.
Sepeninggal
Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi
Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein
(1694-1722), Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736). Pada masa
raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang
pada akhirnya membawa kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang yang
pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan.
Abbas II
adalah raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika
juga menyenangi kehidupan malam beserta harem herem nya.Sedangkan Husein adalah
seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu berpihak kepada kaum Syi’ah dan
Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah antara lain yang menjadi faktor keruntuhan
Kerajaan safawi.
Faktor lain
adalah konplik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani, dekadensi moral
dikalangan pembesar-pembesart kerajaan, dan juga konplik interen di kalangan
mereka dalam rangka memperebutkan kekuasaan.
2.
Kerajaan
mogul di india
Kerajaan
mogul letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri seperempat abad
sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530
M), salahsatu dari cucu Timur Lenk. Ia bertekad ingin menguasai Samarkhan yang
menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu.
Maka pada
tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I, raja
safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan.
Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya.Babur meningal pada
tahun 1530 M. diagnti oleh anaknya Humayun.(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa
dan Gujarat ke daerah-daerah yang telah dikuasainya.
Humayun
meninggal karena terjatuh di tangga perpustakaannya (1556 M) , diganti oleh
anaknya, Akbar.Akbar (1556-1606 M) dapat menaklukkan raja-raja India yang masih
ada pada waktu itu, dan juga Bengal. Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat
yang libral dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang
diberi nama Din Ilahi.
Akbar juga
menerapkan politik Sulakhul (toleransi Universal) , sehingg semua rakyat
dipandangnya sama, tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama.
Sultan-sultan yang besar setelah Akbar antara lain Jehangir (1605-1627 M)
dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb
(1659-1707 M).
Sesudah
Aurangzeb adalah Sultan-sultan yang lemah yang tidak dapat mempertahankan
kelanjutan kerajaan MughalBeberapa kemajuan kerajaan Mughal antara lain dalam
bidang pertanian, yaitu berupa biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayuran,
rempah-rempah, tembakau, kapas, nila dan bahan-bahan celupan.Hasil karya seni
kerajaan Mughal yang masih dapat dinikmati sampai saat ini adalah karya-karya
arsitektur yang indah dan mengagumkan misalnya bangunan Masjid berlapiskan
mutiara, dan Tajmahal di Agra, Mesjid Raya Delhi dan Istana indah di Lahore.
3.
Kerajaan
ottoman di turki
Kerajaan
Ottoman bertempat di Turki. Kerajaan Ottoman baru merdeka pada tahun 1300 M.
Kerajaan Ottoman didirikan oleh Usman I yang sekaligus menjadi raja pertama di
kerajaan tersebut. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa pemerintahan
Sultan Muhammad II (1451-1481). Sultan ini berjasa besar, karena telah
menyebarluaskan Islam ke benua Eropa, melalui penaklukan kota Banteng
Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya
ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al Fatih yang artinya Sang
Penakluk. Kerajaan Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan
Sultan Sulaeman I (1520-1566), yang bergelar Sulaeman Agung dan Sulaiman
Al-Canuni. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan
yang cukup luas, yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hedzjaz, Irak,
Armenia, AsiaKecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria,
Rumania sampai ke batas Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu Laut
Merah, Laut Tengah dan Laut Hitam. Namun, setelah Sulaeman Agung meninggal
dunia, Kerajaan Ottoman Turki mengalami kemunduran sehingga satu demi satu
eilayah kekuasaannya melepaskan diri